TOEFL

1.Pengertian TOEFL
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah standardisasi kemampuan bahasa inggris seseorang secara tertulis (de jure) yang meliputi empat aspek penguasaan: Listening, Writing dan Reading,Tes ini dikembangkan dan diselenggarakan oleh ETS (Educational Testing Service) sebuah lembaga nirlaba yang berkedudukan di Amerika Serikat dan pertama kali diselenggarakan pada tahun 1964. Sistem penilaian TOEFL menggunakan konversi dari setiap jawaban yang benar. Nilai TOEFL tertinggi yang bisa dicapai seseorang adalah 675.


2. Tujuan Test TOEFL
Academic adalah menggunakan test untuk tujuan pendidikan, penelitian atau yang berhubungan dengan kegiatan akademis di luar negeri, ataupun di Indonesia. Untuk paska sarjana, biasanya nilai minimal adalah 550. sedangkan untuk S1 adalah 500,selain itu juga digunakan untuk tujuan pekerjaan, kenaikan pangkat atau tugas kerja. Banyak perusahaan yang memasang standar bahasa inggris karyawannya dengan melihat nilai TOEFL – nya. Umumnya, nilai TOEFL minimal adalah 500 untuk kenaikan pangkat standar.


3.Bagaimana hubungan skor yang diperoleh dengan tingkat penguasaan bahasa Inggris seseorang?

Secara umum kita mengenal tiga level penguasaan bahasa asing, yaitu Tingkat Dasar (Elementary), Tingkat Menengah (Intermediate), dan Tingkat Mahir (Advanced). untuk skor TOEFL, para ahli bahasa biasanya mengelompokkan skor ini kedalam empat level berikut ( Carson, et al., 1990):
a.Tingkat Dasar (Elementary) : 310 s.d. 420
b.Tingkat Menengah Bawah (Low Intermediate) : 420 s.d. 480
c.Tingkat Menengah Atas (High Intermediate) : 480 s.d. 520
d.Tingkat Mahir (Advanced) : 525 s.d 677

Dengan mengetahui klasifikasi tingkat penguasaan bahasa Inggris seperti yang terlihat diatas, kita tentu bisa memaklumi bahwa sangatlah beralasan mengapa perguruan tinggi di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya, mensyaratkan skor TOEFL tertentu bagi calon mahasiswa internasional mereka. Untuk bisa diterima di program S1, skor yang umumnya mereka tetapkan adalah sekitar 475 s.d. 550, sedangkan untuk masuk program S2 dan S3 persyaratan skor TOEFLnya lebih tinggi lagi yaitu sekitar 550 s.d. 600.
Beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah menetapkan skor TOEFL tertentu bagi para mahasiswanya (Huda, 1999). Dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi, peraturan yang mengharuskan mahasiswa perguruan tinggi memiliki penguasaan TOEFL sampai pada tingkat tertentu diharapkan akan berdampak positif dan seharusnya kita dukung. Penguasaan bahasa Inggris yang baik diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan bekerja pada tingkat global, suatu kondisi kerja dimasa depan yang perlu kita persiapkan sejak sekarang.

4. Apakah nilai TOEFL seseorang menjamin kemampuan bahasa inggris seseorang?

Umumnya, orang memahami bahwa bahasa inggris adalah speaking, conversation, cas cis cus dan seterusnya. Bahasa inggris mengcover 4 skill utama yaitu: Listening (pencernaan kata melalui pendengaran), Writing (pencernaan kata melalui tulisan dan tata bahasanya), reading (pencernaan makna sebuah text bahasa) dan Speaking (mampu mengucapkannya).
Berbicara tentang penguasaan bahasa, maka tidak bisa dilepaskan dari penguasaan empat skill tadi, secara sempurna. Namun, banyak yang beranggapan, yang penting adalah kemampuan mengucapkannya, meski dengan tata bahasa yang penuh toleransi dan pilihan kata yang seadanya dan asal ketemu.

5. Kapan dan dimana seseorang bisa mengikuti tes TOEFL?

Paper and Pencil Based TOEFL dan Computer Based TOEFL hanya bisa ditempuh pada waktu tertentu yang telah terjadwal jauh hari sebelum tes diselenggarakan. Tempat atau testing center dimana kedua tes ini diselenggarakan juga telah ditentukan oleh ETS sebagai pemegang lisensi tesTOEFL. Kedua macam tes TOEFL yang diselenggarakan di testing center tertentu tsb. biasa juga disebut International TOEFL. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan keduanya dengan TOEFL ITP dan TOEFL Equivalent/Prediction.
Sedangkan untuk mengikuti TOEFL ITP, peserta tes harus menghubungi Institusi yang telah ditunjuk oleh IIEF Jakarta sebagai tempat pelaksanaan. Untuk pelaksanaan TOEFL ITP diperlukan peserta minimal 10 orang. Balai Bahasa Unmul sejak tahun 2001 merupakan salah satu institusi yang berhak menyelenggarakan TOEFL ITP.
Jenis tes TOEFL Prediction/Equivalent merupakan jenis tes yang paling fleksibel pelaksanaannya. Di Balai Bahasa Unmul, tes ini juga merupakan tes yang paling banyak diikuti oleh mereka yang ingin mengukur penguasaan bahasa Inggris untuk berbagai keperluan. Setiap saat peserta tes dapat mengikuti tes ini dengan menghubungi Balai Bahasa Unmul minimal satu hari sebelum hari penyelenggaraan.


6. Cara meningkatkan TOEFL

a.Mengikuti kursus TOEFL Preparation dan/atau IELTS Preparation yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga kursus di kota Anda
b. Belilah buku-buku TOEFL/IELTS yang banyak tersedia di toko-toko buku. Pelajari materinya dengan baik. Simak dan kuasai setiap tips and tricks. Yakinlah, tidak lama lagi skor TOEFL/IELTS Anda akan melejit.
c.Download buku TOEFL/IELTS yang ada di intern

0 komentar:

Posting Komentar